PEMBANGUNAN DI INDONESIA DARI MASA KE MASA

PEMBANGUNAN DI INDONESIA DARI MASA KE MASA


1.Orde lama: 
  
  - profil pemerintahan 
 - Nama kabinet:Kabinet Amir Sjarifuddin (1947 - 1948)
- Bagaimana keadaan negara pada masa order lama :1. Konflik dengan Belanda dan Agresi Militer

Amir Sjarifuddin menjabat sebagai perdana menteri di tengah meningkatnya konflik dengan Belanda, yang tidak sepenuhnya mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I dengan tujuan menguasai kembali wilayah-wilayah strategis di Indonesia, khususnya di Jawa dan Sumatera. Situasi ini memaksa Amir Sjarifuddin dan kabinetnya untuk berfokus pada diplomasi dan upaya mempertahankan kemerdekaan.

Kabinet Amir Sjarifuddin menghadapi tekanan besar, baik untuk mempertahankan kemerdekaan maupun memenuhi tuntutan internasional, khususnya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang memediasi konflik tersebut.


2. Perjanjian Renville

Di bawah kepemimpinan Amir, Indonesia menandatangani Perjanjian Renville pada Januari 1948. Perjanjian ini dimediasi oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

Perjanjian Renville dianggap sangat menguntungkan Belanda karena mengakui wilayah-wilayah yang telah mereka kuasai selama Agresi Militer I. Selain itu, perjanjian ini mengharuskan Indonesia menarik pasukan republik dari garis demarkasi (garis Van Mook) di wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda.

Kebijakan Amir Sjarifuddin terkait perjanjian ini mendapat kritik keras dari berbagai pihak di Indonesia, terutama dari kalangan militer dan kelompok nasionalis yang merasa bahwa perjanjian tersebut merugikan posisi Indonesia.


3. Krisis Politik dan Ketidakstabilan Kabinet

Kabinet Amir Sjarifuddin mengalami krisis kepercayaan akibat Perjanjian Renville. Partai-partai besar seperti Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia) menarik dukungan mereka, menyebabkan kabinet menjadi semakin rapuh.

Kehilangan dukungan dari partai-partai utama membuat kabinetnya tidak stabil, dan Amir akhirnya mengundurkan diri pada Januari 1948.

Setelah pengunduran dirinya, konflik internal di dalam negeri antara kelompok-kelompok politik semakin tajam, yang berpuncak pada peristiwa Madiun 1948, di mana Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan pemberontakan.


4. Situasi Ekonomi yang Terpuruk

Perekonomian Indonesia pada masa itu masih sangat kacau akibat kerusakan infrastruktur selama pendudukan Jepang dan pertempuran dengan Belanda.

Kabinet Amir Sjarifuddin mengalami kesulitan besar dalam membangun kembali ekonomi nasional, karena sebagian besar wilayah penghasil sumber daya penting berada di bawah kontrol Belanda.

Inflasi tinggi, kekurangan bahan pokok, dan keterbatasan sumber daya menghambat upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
- Sistem pemerintahan negara: sistem pemerintahan parlementer
2.Proses pembangunan yang sudah di lakukan pada masa order lama: Pembangunan dan Penguatan Militer

Postingan Populer